Meningkatnya Harga Pangan dan Biaya Hidup di Magetan

      Magetan merupakan daerah yang terletak di Provinsi Jawa Timur tepatnya di perbatasan antara Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Daerah Magetan terkenal akan tempat wisata alam  yang indah. Biaya hidup di daerah ini juga tidak begitu mahal hampir setara dengan harga di Solo. Namun saat ini harga pangan dan biaya hidup di Daerah Magetan tepatnya area Maospati meningkat. Peningkatan ini terjadi sejak adanya pembangunan kampus baru di daerah tersebut. Banyak masyarakat baru dan juga mahasiswa baru merasa berat dengan harga tersebut. Harga pangan di daerah tersebut meningkat hingga mencapai dua kali lipat dari harga jual biasanya. Harga soto yang biasanya Rp 7.000 per porsi bisa menjadi Rp 10.000 per porsi. Tidak hanya itu, salah satu mahasiswa pun juga mengatakan "Aku waktu itu pernah beli makanan di warung sebelah aku tanya pakai bahasa indonesia terus harganya dimahalin padahal barusan ada yang beli sama kaya punya ku tapi harganya cuma setengah dari harga punya ku". 

      Tidak hanya harga pangan yang naik namun harga sewa tempat tinggal atau kost pun ikut naik. Banyak yang mengeluh terutama mahasiswa baru mengenai harga kost yang menjadi naik, bahkan ada yang naik hingga dua kali lipat harga sewa biasanya. Banyak mahasiswa baru yang mendapatkan harga  kost di atas rata-rata namun fasilitas yang didapat kurang sesuai dengan harga yang diberikan. Ada salah satu mahasiswa dari kampus tersebut yang mendapatkan harga kost Rp 700.000 per bulan namun fasilitas yang didapat kurang dan tidak sesuai dengan patokan harga yang diberikan karena letak kamar mandi masih diluar (umum). Selain itu juga masih ada kost yang memberi harga Rp 600.000 per bulan namun belum termasuk biaya listrik. Hanya tersisa sedikit kost yang harganya di bawah Rp 500.000 per bulan, sisanya kebanyakan di harga Rp 600.000 bahkan sampai Rp 900.000 per bulan. Hal ini juga membuat khususnya mahasiswa baru merasa keberatan dengan patokan harga tersebut dan menyebabkan beberapa penyewa kost harus komplain untuk penurunan harga sewa tempat tinggal tersebut karena harga yang diberikan tidak sesuai dengan fasilitas yang didapat. 

     Dengan adanya hal tersebut banyak masyarakat baru dan juga mahasiswa baru yang merasa terbebani dengan patokan harga tersebut. Karena harga yang ditawarkan kurang cocok untuk dana orang yang masih sekolah. Harga pangan dan biaya hidup tersebut menjadi naik setelah jadinya pembangunan kampus di daerah tersebut. Sebelum adanya pembangunan kampus tersebut harga kost masih di kisaran Rp 400.000 bahkan ada yang Rp 200.000 per bulan. Karena banyak yang mencari kost menjadikan pemilik kost pun menaikkan harganya untuk mencari keuntungan lebih. Perencanaan lain dibangunnya kampus tersebut yaitu untuk membantu perekonomian masyarakat melalui UMKM. Namun, banyak masyarakat yang justru menyalah gunakan dengan cara memberi harga di atas rata-rata. Hal tersebut tentu menjadikan masalah baru yang harus segera di normalisasikan kembali agar sama-sama memperoleh keuntungan dan juga sama-sama nyaman.


Nama : Nia Silviana Aprilia
Kelas : A
NIM  : 24111774143


https://niaslvn.blogspot.com/2024/09/meningkatnya-harga-pangan-dan-biaya.html

Comments

Popular posts from this blog

Masa depan yang diinginkan: hubungan antara manusia dan alam

Festifal Kuliner Paiit Legi di Karanganyar